Rabu, 14 Agustus 2019

GORONTALO KOTA SERAMBI MADINAH...?

 BENARKAH GORONTALO KOTA SERAMBI MADINAH...?
"Peta Provinsi Gorontalo"
Bagaimana Sejarah Gorontalo Dijuluki Sebagai Kota Serambi Madinah..?
Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah yang juga memiliki slogan atau sebutan yang sudah sangat di kenal luas oleh masyarakat. Kalimat atau slogan ini sudah tak asing lagi ditelinga kita sebagai masyarakat Gorontalo. Dimana kita tahu bersama ketika mengucapkan kata tersebut langsung terbesit dibenak kita adalah Gorontalo. Benar atau tidaknya yang pasti begitulah yang sering kita jumpai di setiap sudut Gorontalo terutama di berbagai media lokal atau pun warung kopi tempat para aktivis dan komunitas nongkrong, meskipun saat ini julukan ini semakin memudar di masyarakat. 

Siapa yang menyebarkan Isu ini pastinya tidak banyak yang tahu tentang hal itu yang jelas kalimat ini sering kita dengar pada masa pemerintahan Fadel Mohammad sebagai Gubernur Gorontalo kedua. Saat ini Gorontalo sudah terlanjur di Juluki Kota Serambi Madinah entah itu hanya modal ikut ikutan dengan salah satu daerah di Negeri ini yang di Juluki Kota Serambi Mekkah, atau karena saat itu Gorontalo di pimpin oleh salah satu figur yang merupakan keuturunan dari Arab atau ada hal lain yang menjadi referensinya. Sesuatu hal yang unik dimana saat kita menulis kata kunci dengan kalimat tersebut di mesin pencarian Google, yang muncul di ratting teratas adalah Gorontalo, hal ini menunjukan bahwa julukan ini memang sudah sangat kental dengan Gorontalo.

Selain itu juga di salah satu situs website yang terkenal juga sudah terlihat dengan jelas bahwa penyematan Julukan Serambi Madinah terhadap Gorontalo sendiri seolah sudah resmi memiliki "Legalitas Nasional" dengan menyetarakan julukan tersebut dengan daerah daerah yang sudah memiliki julukan sebelumnya seperti Kota Daeng, Kota Serambi Mekkah, Kota Manise, Kota Pendidikan, Kota Santri dll.

Slogan atau julukan Gorontalo sebagai kota Serambi Madinah yang telah sering kita dengar, nampaknya berbeda dengan slogan yang sering di nobatkan kepada daerah-daerah lain yang juga memiliki julukan tersendiri, misalnya di aceh yang dinobatkan sebagai kota Serambi Mekkah, yang kalau disesuaikan dengan kondisi daerahnya memang dapat dikatakan layak, karena Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang di istimewakan, ada jejak sejarah peradaban Islam disana, ada jejak kerajaan dan raja yang punya peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, dan yang terakhir saat ini Provinsi Aceh memberlakukan hukum syariat Islam sebagai hukuman bagi yang melanggar syariat Islam. Sementara untuk Provinsi Gorontalo yang diberi julukan kota serambi Madinah ketika kita melakukan pencarian di google yang banyak muncul adalah keindahan wisata alam di Gorontalo yang mungkin tidak nyambung dengan slogan serambi Madinah. Sehingga beberapa hal ini layak untuk kita ketahui bersama dan layak untuk dilakukan penelusuran apa sebenarnya alasan dari pemberian julukan Gorontalo sebagai kota serambi Madinah.

Apa Saja Alasan Pemberian Julukan Gorontalo Sebagai Kota Serambi Madinah...?
Kalau Aceh dikenal sebagai Serambi Mekkah, maka Gorontalo dikenal sebagai Kota Serambi Madinah. Menjadi provinsi termuda di Indonesia ternyata tidak membuat Provinsi Gorontalo kalah bersaing dengan daerah lain karena memiliki keunikan dan keunggulan yang belum diketahui banyak orang, yang disinyalir merupakan alasan pemberian julukan Gorontalo sebagai Kota Serambi Madinah antara lain adalah:

1. Nilai Adat Istiadat Yang Masih Cukup Kuat Dipertahankan oleh Masyarakat
Keragaman budaya dan adat istiadat menjadi sesuatu hal yang utama dan istimewa yang membuat Gorontalo dinobatkan sebagai kota ke-9 dari 19 kota adat di Indonesia. Tak hanya itu, provinsi yang terletak di Pulau Sulawesi ini juga dijuluki sebagai kota 'Serambi Madinah'. Julukan sebagai Kota Serambi Madinah muncul sebagai manifestasi nilai adat, nilai kesopanan dan nilai norma Agama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Masyarakat Gorontalo terkenal dengan filosofi adatnya yakni 'Adati Hula-hula’a to Sara’a Hula-hula’a to Qur’an (ASQ) atau 'Adat bersendikan Syara, Syara bersendikan Kitabullah'.

Gorontalo memiliki budaya, suku, ras dan golongan yang berbeda-beda, tetapi keanekaragaman ini menjadikan masyarakat Gorontalo tetap rukun dan damai. Bahkan pemerintah daerah setempat telah mencanangkan kota “Bumi Maleo” ini sebagai destinasi wisata halal (halal tourism) setelah Lombok, sehingga diharapkan mampu menarik wisatawan domestik dan internasional, khususnya Timur Tengah.

2. Agama Yang Dianut Masyarakatnya
Provinsi Gorontalo penduduknya lebih banyak beragama Islam, kurang lebih 97,3 persen. Tetapi di Provinsi Gorontalo tidak mengenal mayoritas-minoritas. Yang dikenal di sini adalah kualitas kehidupan beragama yang hidup damai dan berdampingan. Prinsip yang mengantarkan Gorontalo menjadi daerah teraman pertama di Indonesia Timur dan terbaik tiga se-Indonesia. Predikat tersebut bukan hanya karena andil stake holder baik itu TNI, Polri dan pemerintah daerah, tapi juga karena peran para pemuka agama di Provinsi Gorontalo.

Kedamaian dan keamanan serta kerukunan antar umat beragama di Provinsi Gorontalo dapat dilihat dari rendahnya konflik keagamaan yang muncul di daerah ini. Hal inilah juga yang menjadi salah satu alasan mengapa Gorontalo disebut sebagai Kota Serambi Madinah karena kerukunan antar umat beragama masih cukup terjaga dengan baik. Selain itu juga saat ini hampir sebagian besar masyarakat muslim perempuan yang ada di Gorontalo banyak yang telah mengenakan hijab sebagai pakaian sehari-hari, bahkan di sekolah-sekolah umum yang dahulunya jarang melihat yang menggunakan hijab tetapi sekarang hampir 100% siswa muslim telah mengenakan hijab di sekolah-sekolah. Sehingga banyak yang menganggap bahwa julukan kota Serambi Madinah layak di nobatkan di Provinsi Gorontalo.

3. Kekayaan Laut Yang Cukup Berlimpah
Terbentang di sepanjang pantai utara Teluk Tomini, Sulawesi Utara, Gorontalo merupakan surga alam bawah laut yang tersembunyi. Kekayaan hayati serta keanekaragaman terumbu karang dan makhluk laut memenuhi perairan yang terletak persis di garis khatulistiwa. Salah satu contohnya adalah kemunculan kawanan hiu paus (rhincodon typus) di perairan Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango. Kemunculan hiu paus tersebut menjadi anugerah bagi warga dan nelayan setempat, karena mendatangkan wisatawan lokal dan asing. Selain itu, dari 6 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Gorontalo, semuanya memiliki wilayah daratan dan lautan, sehingga dapat dikatakan bahwa semua daerah yang ada di Provinsi Gorontalo ini memiliki kekayaan laut tersendiri.

4. Melahirkan Tokoh Nasional & Dunia
Provinsi Gorontalo meskipun merupakan daerah yang kecil namun banyak tokoh-tokoh terkenal yang lahir di tanah Gorontalo antara lain : Hans Bague Jassin (sastrawan), Jusuf Syarif Badudu (Pakar Bahasa), Thoyeb M. Gobel (pengusaha), Ciputra (pengusaha), Arifin Ponogoro (pengusaha), Fadel Muhammad (politikus), serta tokoh dunia sekaligus Presiden RI ketiga, BJ Habibie yang dikenal sebagai ilmuwan konstruksi pesawat terbang.

Bagaimana Relevansi Julukan Kota Serambi Madinah Dengan Kondisi Provinsi Gorontalo Saat Ini...?
Sebelum membahas lebih jauh tentang pemberian julukan Gorontalo sebagai Kota Serambi Madinah, ada baiknya dapat dilihat keistimewaan dari Kota Madinah yang sesungguhnya. Madinah Al Munawarah adalah kota suci kedua bagi umat Islam. Di sanalah terletak Masjid Nabawi yang didirikan tahun 622 atau tahun pertama hijriah, setelah Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Dulu kota ini bernama Yatsrib. Setelah Rasulullah SAW hijrah ke kota ini, Yatsrib dikenal dengan nama “Madinatur Rasul”. Kemudian, orang menyebut kota ini dengan “Al-Madinah”.

Ketika Rasulullah masuk Madinah, kaum Anshar mengelu-elukan beliau serta menawarkan rumah untuk beliau beristirahat. Namun Rasulullah SAW menjawab dengan bijaksana, yaitu untuk membiarkan unta miliknya berjalan, karena beliau diperintahkan oleh Allah SWT. Rasulullah kemudian tinggal beberapa bulan di rumah Abu Ayub Al Anshari. Beliau mendirikan masjid (Nabawi) di atas sebidang tanah yang sebagian milik As’ad bin Zurrah, sebagian milik kedua anak yatim (Sahal dan Suhai), dan sebagian lagi tanah kuburan Musyrikin yang telah rusak. Tanah kepunyaan kedua anak yatim tadi dibeli dengan harga sepuluh dinar yang dibayar oleh Abu Bakar RA, sedangkan tanah kuburan dan milik As’ad bin Zurrah diserahkan sebagai wakaf. Rasulullah SAW meletakan batu pertama pendirian masjid, diikuti oleh sahabat-sahabat Nabi yaitu Abu Bakar, Umar, Utsmand dan Ali. Kemudian pengerjaan masjid dilakukan bersama-sama sampai selesai.

Saat selesai dibangun, kondisi masjid masih sangat sederhana tanpa hiasan, tanpa tikar dan untuk penerangan di malam hari digunakan pelepah kurma kering yang dibakar. Pagarnya dari batu tanah, tiang-tiangnya dari batang kurma dan atapnya pelepah daun kurma. Waktu itu Baitul Maqdis di Yerussalem menjadi kiblat karena perintah menghadap Ka’bah belum turun. Di sisi masjid dibangun tempat kediaman Rasulullah SAW dan keluarganya yang kemudian menjadi tempat pemakaman Rasulullah, keluarga dan para sahabat.

Khusus untuk makam Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar Ibn Khatab ra. berada di dalam area Mesjid Nabawi dan yang lainnya terkonsentrasi di pemakaman Baqi’ Gharqod yang berada di sebelah timur area Masjid Nabawi. Adapun para syuhada yang wafat pada perang Uhud banyak dimakamkan di bawah Jabah Uhud, yang salah satu diantaranya adalah Hamzah, paman Rasulullah saw.

Dalam perkembangannya, Masjid Nabawi yang apabila sholat sekali di dalamnya maka nilainya seribu kali sholat, mengalami beberapa kali perombakan. Perubahan pertama adalah membangun mihrab setelah memindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram di Makkah tahun 2 H setelah Rasulullah menerima perintah memindahkan arah kiblat. Setelah itu, dilakukan beberapa kali perluasan masjid untuk dapat menampung jamaah yang semakin bertambah besar.

Sebelum kedatangan Rasulullah SAW beserta sahabatnya, masyarakat Madinah terdiri dari beberapa suku besar yaitu Bani Aus dan Khazraj serta tiga suku Yahudi, yaitu Bani Qoinuqo’, Bani Quraidhah dan Bani Nadhir. Wilayah Madinah dikelilingi oleh gunung dan beriklim gurun tapi kaya dengan air, karena banyak lembah tempat berkumpulnya air dari dataran yang lebih tinggi.

Setelah kedatangan Rasulullah SAW, Madinah berkembang pesat, terutama di bidang ekomoni dan sosial budaya. Untuk mejaga kerukunan warga dan untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat yang ada di Madinah termasuk kaum Yahudi, dibuatlah Piagam Madinah yang mengatur hak dan kewajiban anggota masyarakat. Rasulullah SAW menjadi pemimpin negara dan pemerintahhan dan menyebarkan ajaran Islam ke suluruh penjuru jazirah Arab.

Setelah Rasullullah SAW wafat, Madinah tetap melanjutkan risalah keimanan dan pengetahuannya. Kota ini menjadi pemerintah Khulafaa’ur Rasyidin, dan ibukota negara Islam yang berkembang. Madinah tetap menjaga persatuannya dengan memerangi orang-orang murtad, mengirimkan pendakwah dan pasukan penakluk ke seluruh penjuru, tetap mengapplikasikan warisan Rasulullah dalam kehidupan masyarakat, begitulah seterusnya sampai dengan masa pemerintahan Bani Umayyah dan setalahnya. Sehingga Madinah menjadi salah satu kota suci yang banyak menyimpan sejarah peradaban Islam yang hingga kini masih tetap terjaga.

Dalam buku yang disarikan dari Buku Cerdas Haji dan Umrah Mabrur itu Mudah & Indah dan Fadha'il al Madinah al Munawwarrah, Syaikh Khalil Mulla Khatir dan Syaikh Muhammad bin Yusuf asy Syami menyebutukan keistimewaan Kota Madinah, di antaranya yakni:

1.   Madinah adalah Tanah Haram dan tempat yang aman. Dajjal pun tidak masuk ke dalamnya.
2.   Madinah merupakan tempat masuk yang benar "Dan katakanlah (Muhammad), 'Ya Rab ku masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar (Al-Isra : 80).
3.   Madinah adalah tempat kota hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah.
4.   Rasulullah banyak mendoakan Madinah. Terdapat banyak berkah yang berlipat ganda seperti yang terdapat di Makkah.
5.   Madinah dan Makkah dapat menggantikan posisi Masjidil Aqsha bagi orang yang bernadzar untuk melaksanaan salat atau itikaf di Masjidil Aqsha. Tidak ada yang dapat menggantikan selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
6.   Dosa kecil di Madinah dicatat sebagai dosa besar. Hal itu berdasarkan sabda Rasullah. "Siapa yang berbuat dosa di Madinah..." Dosa dalam sabda beliau itu mencakup dosa kecil juga. Karena itu akan dibalas dengan balasan dosa besar karena kecerobohan dan sikap orang yang meremehkan berbuat dosa di Madinah.
7.   Di Madinah ada manusia terbaik Di sana dimakamkan orang-orang terbaik dari Umat Islam. Mulai dari para sahabat dan generasi selanjutnya.
8.   Masjid Nabawi yang berada di Madinah dibangun dengan tangan Rasulullah dibantu para sahabat. Masjid ini merupakan masjid terakhir para nabi dan masjid Nabi.
9.   Madinah memiliki sebidang tanah yang merupakan tanah paling mulia di mana terdapat makam Nabi Muhammad SAW.
10. Salat di masjid Nabawi lebih utama dari 1.000 kali pahala. Keutamaan tersebut meliputi salat fardhu dan salat sunah. Salat Jumat satu kali di Masjid Nabawi pahalanya sama dengan 100 kali salat di masjid lain, kecuali masjidil haram.
11. Siapa yang salah 40 kali waktu secara berturut-turut di Masjid Nabawi akan dibebaskan dari api neraka, diselamatkan dari siksa dan dijauhkan dari kemunafikan.
12. Kiblat di masjid Nabawi dan masjid Quba (keduanya di Madinah) merupakan kiblat yang paling lurus di muka bumi.
13. Di antara mimbar nabi Masjid Nabawi dan rumah Rasulullah terdapat Raudhah yang hanya terdapat di Madinah.
14. Raudhah merupakan area di sekitar mimbar yang biasa digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berkhutbah. "Antara rumahku dan mimbarku adalah taman (raudhah) dari taman-taman surga”. Demikian hadist mengisahkan penyataan Rasulullah.  Area itu merupakan area mustajab, sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk bisa bermunajat di sana.

 

Madinah adalah sebuah kota yang ramai di kunjungi oleh umat muslim dari berbagai belahan dunia terutama pada saat pelaksanaan ibadah haji atau umroh, dan di tempat ini pula Rasululah Saw membangun sebuah masjid yang dikenal dengan sebutan masjid nabawi yang didirikan pada 622 M atau tahun pertama hijriah, setelah Rasululah Saw hijrah dari kota mekah ke madinah dan disisi masjid tersebut di bangun rumah Rasulullah beserta keluarga nya kemudian menjadi tempat pemakaman Rasulullah keluarganya serta para sahabatnya.

 

Menelusuri jejak keistimewaan dari pada Kota Madinah ini dapat menjadi sebuah dasar pemikiran dan bahkan kiranya bisa menjadi sebuah standar jika ada satu daerah di Indonesia yaitu Provinsi Gorontalo yang di beri julukan sebagai Kota Serambi Madinah. Julukan semacam ini sebenarnya bisa menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakatnya bisa juga menjadi sebuah musibah, sebab jika julukan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada maka ini akan menjadi tanggung jawab kita sebagai masyarakat Provinsi Gorontalo, jangan sampai julukan ini hanya sekedar ikut-ikutan tanpa ada dasar yang jelas. Sehingga layak untuk dilakukan penelusuran dari beberapa aspek yang menjadi dasar pemberian julukan serambi madinah yaitu:

 

1.  Aspek Adat dan Kebudayaan

Provinsi Gorontalo yang terletak di Pulau Sulawesi ini banyak dikenal dengan julukan kota 'Serambi Madinah'. Julukan sebagai Kota Serambi Madinah muncul sebagai manifestasi nilai adat, nilai kesopanan dan nilai norma Agama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Masyarakat Gorontalo terkenal dengan filosofi adatnya yakni 'Adati Hula-hula’a to Sara’a Hula-hula’a to Qur’an (ASQ) atau 'Adat bersendikan Syara, Syara bersendikan Kitabullah'.

 

Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan julukan itu, mengingat bahwa Gorontalo masih cukup kental dengan adatnya yang sampai dengan saat ini masih dihormati dan dilaksanakan sebagaimana aturan adat yang telah ditetapkan. Salah satu keunikan Gorontalo juga termasuk dari sisi budaya ataupun adatnya yang memiliki keunikan tersendiri, walaupun saat ini sudah ada prosesi adat yang mulai bergesar dari nilai-nilai adat yang sebenarnya seperti prosesi adat pelaksanaan perkawinan yang dari 21 prosesi adat berdasarkan urutannya, saat ini telah berubah menjadi 10 hingga 12 prosesi adat akibat dari penggabungan beberapa prosesi adat. Serambi madinah sebagai sebutan untuk Gorontalo, meskipun saat ini ada beberapa prosesi adat atau kebudayaan yang mulai hilang di tengah masyarakat tapi masih banyak juga yang menjaga dan melestarikannya, sehingga kalau dilihat dari aspek adat sebenarnya tidak masalah dengan julukan ini. Namun, menjadi salah satu kota yang mirip dengan kota Madinah yang merupakan kota suci umat Islam di dunia, tidak hanya dilihat dari satu aspek pendukung saja, tapi banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan agar julakan ini menjadi sesuatu yang layak untuk di berikan.

 

2.  Aspek Keagamaan

Menjadi salah satu Provinsi yang memiliki penduduk beragama Islam kurang lebih 97,3 persen. Dan juga dikenal sebagai salah satu daerah teraman dalam hal kerukunan antar umat beragama yang tidak mengenal mayoritas-minoritas. Hal ini menjadikan provinsi Gorontalo dianggap cukup baik dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan antar umat beragama, Islam merupakan agama mayoritas disini, tetapi sangat jarang menindas kaum minoritas.

 

Sangat luar biasa ketika Kota di Negara kita memiliki Julukan maupun gelar kota suci di daratan Arab tsb. Karena jika kita lihat dari sudut pandang keutamaan seperti yang tercantum di atas maka julukan Kota Madinah sangatlah Mulia dan memiliki kesan Religius yang sangat tinggi sehingga harusnya berdampak positif terhadap kehidupan masyarakatnya sehari hari.

 

Julukan Serambi Madinah di Gorontalo tidak hanya dilihat dari aspek keamana dan kerukunan antar umat beragama, sebab kalau melihat sejarah yang ada kota Madinah itu merupakan kota suci di dunia sebagai tujuan umat Islam dunia untuk beribadah, banyak keutamaan yang akan didapatkan ketika beribadah disana antara lain pahala akan dilipat gandakan, banyak jejak sejarah Islam disana, tempatnya Rasulullah berhijrah, tempat makam-makam para sahabat, dosa kecil akan dihitung sebagai dosa besar ketika berada disana, dan masih banyak lagi keutamaan lainnya seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sehingga dengan melihat hal ini menjadi serambi dari pada Madinah haruslah ada hal-hal yang hampir sama dengan apa yang ada di Madinah, khususnya dalam bidang keagamaan. Sebab sesuatu hal yang di mirip-miripkan itu harus ada sedikit kemiripan bukan sekedar khayalan saja.

 

Memang kalau melihat kondisi masyarakat Islam yang ada di Gorontalo saat ini yang sudah banyak perempuan-perempuan yang menggunakan hijab dalam kehidupan sehari-hari, sudah banyak ulama yang berpendidikan dalam bidang keagamaan, sudah banyak masyarakat yang telah menunaikan ibadah haji, dan mulai banyak sekolah-sekolah Islam yang muncul memberikan pelajaran yang bernuansa keagamaan. Namun dibalik semua itu, kehidupan perekonomian masyarakat Gorontalo semakin berkembang pesat yang banyak mempengaruhi tingginya angka kriminalitas, kehidupan malam, dan bahkan saat ini banyak yang berlomba-lomba membangun masjid tapi setelah jadi masjidnya justru sepi pengunjung. Banyak hal yang sesungguhnya masih perlu untuk jadi bahan perbaikan ketika Gorontalo ingin menjadi kota Serambi Madinah, sebab pemerintah daerah sudah banyak melakukan perbaikan misalnya dengan memberlakukan berbagai perda yang bernuansa Islam, tapi ujung-ujungnya tidak berlaku dan bahkan terabaikan.

 

3.  Aspek Sosial

Kehidupan sosial masyarakat Gorontalo secara umum masih cukup terjaga dengan baik, masyarakat hidup berdampingan, saling membantu satu sama lain, tidak ada perbedaan antara si miskin dan si kaya, dan tidak ada perbedaan apakah dia pejabat atau orang biasa. Semua hal ini ada dalam kehidupan masyarakat Gorontalo walaupun tidak secara keseluruhan memberlakukan hal yang sama, semua tergantung kondisi masyarakatnya dan lingkungannya. Aspek sosial masih cukup baik jika Gorontalo diberi julukan sebagai kota Serambi Madinah. Masyarakat Gorontalo masih bisa dipercaya, berbeda dengan kota-kota besar yang tidak aman untuk dikunjungi, Gorontalo masih cukup aman untuk di kunjungi oleh orang-orang yang ingin berkunjung ke daerah ini. Kehidupan malam di Kota Gorontalo memang sudah sangat berkembang, tapi jika kita berjalan di malam hari masih cukup aman. Hal inilah yang mungkin menjadi bahan pertimbangan kenapa Gorontalo diberi julukan Kota Serambi Madinah, walaupun sebenarnya masih sangat jauh berbeda dengan kondisi sosial masyarakat madinah yang sesungguhnya.

 

4.  Aspek Geografis

Gorontalo merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki wilayah yang cukup kecil dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya, semua daerah masih cukup terjangkau. Gorontalo saat ini memiliki 5 Kabupaten dan 1 Kota, dan saat ini ada 2 Kabupaten Persiapan yang akan dimekarkan. Berdasarkan kondisi geografis 6 wilayah Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Gorontalo semuanya memiliki wilayah daratan dan lautan, sehingga sangat mendukung aspek perekonomian masyarakat, kekayaan alam mungkin tidak akan menjadi kebanggaan sebab masih banyak daerah lain yang memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah.

 

Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam pemberian julukan Gorontalo sebagai Kota Serambi Madinah antara lain dari aspek geografis gorontalo yang cukup mendukung terutama dalam hal kondisi alam Gorontalo yang saat ini banyak melahirkan tempat-tempat wisata yang cukup menarik para pengunjung, misalnya pulau saronde, pulau cinta, wisata religi bubohu yang terkenal dengan masjid kubah walimah, lombongo, dan masih banyak lagi. Beberapa tempat wisata yang ada ini banyak di klaim sebagai faktor pendukung dari kelayakan pemberian julukan sebagai kota Serambi Madinah. Walaupun begitu kalau pemberian julukan hanya diluhat dari banyaknya tempat wisata yang ada maka masih banyak daerah-daerah yang sangat terkenal dengan temapt-tempat wisata alamnya yang indah dan mendunia, Sehingga pemberian julukan ini masih kurang tepat diberikan kepada Provinsi Gorontalo.

 

5.  Aspek Politik dan Jejak Sejarah

Pemerintahan provinsi Gorontalo saat ini telah dijabat oleh 4 Gubernur, selama masa pemerintahan ke 4 Gubernur ini cukup baik dalam pelaksanaan pemerintahanannya, walaupun suasana pemerintahan dan suasana politiknya cukup panas namun masyarakat Gorontalo masih cukup terkontrol dan terjaga keamanannya. Suasana politik di Gorontalo memang banyak memecah belah masyarakat yang ada, tetapi tidak mempengaruhi kondisi masyarakat. Proses berpolitik dan peralihan kekuasaan di Gorontalo pun berbeda dengan apa yang pernah ada dalam sejarah Islam dulu, dimana perebutan kekuasaan dan pemerintahan harus dengan tumpahan darah namun di Gorontalo tidak demikian.

 

Selain itu jejak sejarah menunjukan bahwa Provinsi Gorontalo meskipun merupakan daerah yang kecil namun banyak tokoh-tokoh terkenal yang lahir di tanah Gorontalo antara lain: Hans Bague Jassin (sastrawan), Jusuf Syarif Badudu (Pakar Bahasa), Thoyeb M. Gobel (pengusaha), Ciputra (pengusaha), Arifin Panigoro (pengusaha), Fadel Muhammad (politikus), serta tokoh dunia sekaligus Presiden RI ketiga, BJ Habibie yang dikenal sebagai ilmuwan konstruksi pesawat terbang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar